Monday, October 8, 2012

Stress karena kerja bikin cepat tua


Sering stres karena kerja? Anda sebaiknya berhati-hati! Pasalnya, pekerjaan yang penuh tekanan bisa membuat Anda terkena penuaan dini dan penyakit yang berhubungan dengan penuaan.


Menurut penelitian terbaru, orang yang mengalami stres kerja tinggi cenderung memiliki telomere yang lebih pendek, dan dikaitkan dengan risiko terkena beberapa penyakit.

Telomere, yang terletak di ujung kromosom, bekerja sebagai topi pelindung dan memendeknya telomere dikaitkan dengan penyakit parkinson, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker.

Penelitian yang dipimpin oleh Kirsi Ahola dari Finnish Institute of Occupational Health ini mengukur panjang salah satu bagian DNA yang disebut telomere dan bagaimana variasi panjangnya bisa berhubungan dengan stres kerja.

Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa orang yang menderita stres parah akibat pekerjaan cenderung memiliki telomere yang lebih pendek. Telomere ini berfungsi untuk memastikan instruksi genetik yang dibawa oleh gen pada kromosom dapat diterjemahkan secara akurat, sehingga sel-sel mendapatkan pesan yang tepat.

Ukuran telomere ini bisa memendek dengan bertambahnya usia, oksidasi dan aktivitas kimia yang buruk. Sering kali, ketika telomere mencapai ukuran pendek yang kritis, sel akan mati dalam proses yang disebut apoptosis.

Meski ada beberapa sel yang tidak mati, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa hal itu akan berefek “pikun” dan mulai membuat kesalahan genetik, serta menyebabkan kerusakan. Ahola dan timnya menganalisis sel-sel darah leukosit, yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh, pada sebanyak 2.911 orang antara usia 30-64 tahun.

Mereka menemukan bahwa pekerja yang mengalami kelelahan parah dari stres kerja memiliki telomere leukosit lebih pendek secara signifikan dari rekan-rekan mereka yang relatif bebas stres.

Berada dalam kondisi cemas berlebihan di tempat kerja bisa membuat Anda tua sebelum waktunya dan membuat Anda terkena penyakit yang berhubungan dengan penuaan.

“Menurut saya, hasil penelitian ini harus digunakan ketika mempertimbangkan bahaya kesehatan dan tata tertib di sebuah tempat kerja. Stres kerja kronis bisa berisiko kesehatan dan harus dicegah,” ungkap Ahola kepada NBC News. Penelitian ini muncul dalam jurnal PLoS One.

Kanker payudara sembuh dengan virus cacar air?


Kanker payudara, penyakit mematikan yang kerap menyerang wanita ini telah menemukan titik terang dalam metode pengobatan paling mutakhir untuk menyembuhkannya.



Tim peneliti dari AS telah menemukan peluang pengobatan baru bagi penderita kanker payudara bahkan melalui cara yang tidak pernah diduga sebelumnya, yakni pengobatan menggunakan virus cacar air.

Melalui percobaan menggunakan seekor tikus, Tim peneliti dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, New York City menemukan bahwa sebuah virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab cacar air dapat dipergunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker payudara tertentu yang disebut dengan triple-negative breast cancer atau TNBC.

TNBC merupakan jenis kanker payudara yang cukup sulit disembuhkan karena tidak sensitif terhadap terapi kekebalan atau hormonal khusus yang sering diberikan pada jenis kanker payudara lainnya. Sekali pun jenis kanker TNBC dapat diobati dengan kemoterapi, namun kanker jenis ini cenderung lebih agresip dan berpotensi kambuh.

Lewat percobaan, peneliti memastikan bahwa vaccinia virus yang disebut GLV-1h164 ini dapat memasuki sel-sel kanker dan menyebabkan kerusakan pada tumor sekaligus mencegah pertumbuhan pembuluh darah di dalam tumor yang ada pada tubuh tikus percobaan. Hal ini menghasilkan kerusakan yang signifikan pada tumor.

“Satu alasan mengapa saya ingin memfokuskan studi pada TNBC adalah karena pilihan pengobatan jangka panjang untuk kanker itu tak banyak,” ungkap Dr. Sepideh Gholami yang memimpin studi ini dan juga seorang dokter ahli bedah dari Stanford University Medical Center.

“Satu-satunya opsi yang ada sekarang adalah operasi dan kemoterapi tapi masalahnya kanker ini dapat bermetastasis lebih awal dan sangat agresif. Resistensi terhadap berbagai agen kemoterapi pun terjadi dengan cepat sehingga pasien akan seringkali kehabisan pengobatan,” tambahnya seperti dilansir dari abcnews.

Peneliti berencana mengemas virus ini dalam bentuk vaksin agar tingkat keamanannya tetap terjaga. Meski masih membutuhkan penelitian lebih lanjut akan manfaatnya pada tubuh manusia, namun tim peneliti optimis bahwa ini adalah titik terang yang mencerahkan dalam upaya menyembuhkan kanker payudara.

Makanan yang membuat cepat tua


Selain paparan radikal bebas akibat polusi di sekitar Anda. Proses penuaan dini juga dapat terjadi akibat mengonsumsi makanan tak sehat yang dikonsumsi hampir setiap hari.



Dr. Bryce Wylde menulis dalam bukunya yang berjudul The Antioxidant Prescription tentang makanan yang merusak kesehatan dan dapat menyebabkan penuaan dini. Berikut 6 di antaranya:

Makanan mengandung Olestra
Olestra atau lemak sintetis biasanya digunakan dalam pembuatan keripik kentang berlabel ‘non fat’ dan makanan ringan lainnya. Berlabel ‘non fat’ tidak menjamin makanan ini sehat. Olestra yang digunakan sebagai pengganti lemak dapat melarutkan dan mengikat vitamin A, E, D, dan K, karotenoid dan antioksidan yang diperlukan tubuh untuk mencegah penuaan dini.
 
Makanan Cepat Saji
Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan cepat saji biasanya akan dipakai terus berulang-ulang dan mengandung lemak jenuh. Sehingga, apabila makanan tersebut masuk ke dalam tubuh akan berdampak buruk untuk kesehatan. Minyak adalah radikal bebas dan bisa memicu kanker. Dan untuk menetralkan radikal bebas perlu antioksidan. Kalau misalnya antioksidan dipakai untuk makanan yang tidak baik, akhirnya penggantian sel-sel terhambat. Inilah yang mengakibatkan penuaan dini.
 
Daging yang Mengandung Nitrat
Nitrat ditemukan dalam daging yang biasanya digunakan untuk bahan hot dog, fungsinya adalah untuk mempertahankan warna merah daging dan mengatasi mikroba yang merugikan. Penggunaan nitrat sebenarnya tidak berbahaya, tetapi nitrat ini dapat dikonversi menjadi nitrit ketika berada di dalam tubuh.
Pada gilirannya akan membentuk nitrosamin, yaitu bahan kimia yang kuat dan dapat menyebabkan kanker. Bila memungkinkan, carilah daging organik atau daging yang dijual oleh peternak lokal yang tidak diberi nitrat.
 
Jika Anda harus makan makanan yang mengandung nitrat, ambil dosis ekstra vitamin C karena dapat mencegah konversi nitrir ke nitrosamin dalam perut.
 
 
Lemak Jenuh Produk Hewani
Lemak yang terdapat pada daging, kulit unggas dan segala jerohan yang terkandung di dalamnya mengandung lemak jenuh yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan cardiac disease seperti jantung dan stroke. Makanan ini juga dapat mengakibatkan obesitas dan penuaan dini.
 
Minuman Beralkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan telah terbukti dapat merusak fungsi hati dan pencernaan. Ujungnya, sistem kekebalan tubuh pun tidak mampu melawan radikal bebas sehingga dapat mempercepat penuaan.
 
Minuman Bersoda
Minuman bersoda mengandung gula dan zat aditif yang cukup tinggi. Pada tingkat lanjut dapat menyebabkan diabetes, merusak sistem imun tubuh dan meningkatkan risiko penuaan dini akibat radikal bebas.