Kanker payudara, penyakit mematikan yang kerap menyerang
wanita ini telah menemukan titik terang dalam metode pengobatan paling mutakhir
untuk menyembuhkannya.
Tim peneliti dari AS telah menemukan peluang pengobatan baru
bagi penderita kanker payudara bahkan melalui cara yang tidak pernah diduga
sebelumnya, yakni pengobatan menggunakan virus cacar air.
Melalui percobaan menggunakan seekor tikus, Tim peneliti
dari Memorial Sloan-Kettering Cancer Center, New York City menemukan bahwa
sebuah virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab cacar air dapat
dipergunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker payudara tertentu yang
disebut dengan triple-negative breast cancer atau TNBC.
TNBC merupakan jenis kanker payudara yang cukup sulit
disembuhkan karena tidak sensitif terhadap terapi kekebalan atau hormonal
khusus yang sering diberikan pada jenis kanker payudara lainnya. Sekali pun
jenis kanker TNBC dapat diobati dengan kemoterapi, namun kanker jenis ini
cenderung lebih agresip dan berpotensi kambuh.
Lewat percobaan, peneliti memastikan bahwa vaccinia virus
yang disebut GLV-1h164 ini dapat memasuki sel-sel kanker dan menyebabkan
kerusakan pada tumor sekaligus mencegah pertumbuhan pembuluh darah di dalam
tumor yang ada pada tubuh tikus percobaan. Hal ini menghasilkan kerusakan yang
signifikan pada tumor.
“Satu alasan mengapa saya ingin memfokuskan studi pada TNBC
adalah karena pilihan pengobatan jangka panjang untuk kanker itu tak banyak,”
ungkap Dr. Sepideh Gholami yang memimpin studi ini dan juga seorang dokter ahli
bedah dari Stanford University Medical Center.
“Satu-satunya opsi yang ada sekarang adalah operasi dan
kemoterapi tapi masalahnya kanker ini dapat bermetastasis lebih awal dan sangat
agresif. Resistensi terhadap berbagai agen kemoterapi pun terjadi dengan cepat
sehingga pasien akan seringkali kehabisan pengobatan,” tambahnya seperti
dilansir dari abcnews.
Peneliti berencana mengemas virus ini dalam bentuk vaksin
agar tingkat keamanannya tetap terjaga. Meski masih membutuhkan penelitian
lebih lanjut akan manfaatnya pada tubuh manusia, namun tim peneliti optimis
bahwa ini adalah titik terang yang mencerahkan dalam upaya menyembuhkan kanker
payudara.
0 comments:
Post a Comment