Selain menyebabkan obesitas, junk food juga bisa memberikan
risiko demensia melalui tekanan darah tinggi dan kolesterol, yang mengganggu
pasokan darah ke otak.
Menurut penelitian terbaru terhadap hewan, hal ini terjadi
karena keterlibatan insulin, sebuah hormon yang menunjukan Alzheimer bisa
menjadi semacam “diabetes otak”. Hasil lainnya juga menunjukkan adanya
keterlibatan pada tingginya konsumsi makanan berlemak dan manis yang bisa
merusak otak dengan mengganggu pasokan insulin.
Pada diabetes tipe 2, junk food justru mendorong sel-sel
menjadi resisten terhadap insulin yang dibutuhkan untuk mengubah gula menjadi
energi.
Menurut jurnal New Scientist, insulin dibutuhkan untuk
mengatur zat kimia pada otak, kunci utama untuk memori dan belajar, untuk
membuat dan memperkuat hubungan antara sel-sel otak dan menjaga pembuluh darah
yang memasok otak dengan darah dan oksigen.
Pada penelitian ini, tikus mengembangkan Alzheimer setelah
diberi senyawa yang bisa mencegah otaknya untuk menggunakan insulin.
Suzanne de la Monte, peneliti dari Brown University, AS,
mengatakan: “Tikus tersebut menjadi tidak waras. Mereka tak bisa belajar atau
mengingat.”
Ketika peneliti memberi makan pria dan wanita sehat dengan
makanan berlemak dan manis selama sebulan, tingkat insulin dan amiloid beta
mereka tercatat meningkat. Dengan tingkat diabetes yang melonjak itu, demensia
bisa mencapai proporsi yang meluas.
Direktur riset di The Alzheimer`s Society, profesor Clive
Ballard mengatakan: “Satu dari tiga orang berusia 65 tahun keatas akan
mengembangkan demensia. Penelitian seperti ini menunjukan kami dalam arah baru
untuk pengembangan pengobatan.” (jay)
0 comments:
Post a Comment