BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Masalah perekonomian di Indonesia
sangat memprihatinkan. Di Indonesia terdapat masalah ekonomi seperti masalah
pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi, korupsi, neraca pembayaran luar
negeri dan sebagainya.
Dari berbagai macam permasalahan
ekonomi yang terjadi di Indonesia yang
paling menarik untuk dijadikan bahan penelitian adalah masalah inflasi yang
terjadi di Indonesia .
Perlu kita ketahui bahwa masalah
inflasi dikarenakan proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu) berkaitan
dengan mekanisme pasar.
Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, maka
penulis mengambil judul
penelitian “Inflasi
di Indonesia”, yang selanjutnya
akan dibahas dalam
bab berikutnya .
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan masalah-masalah
diatas, maka peneliti
dapat merumuskan rencana
penelitian ini sebagai
berikut :
- Apa itu
inflasi ?
- Apa saja
macam-macam inflasi ?
- Apa
penyebab terjadinya inflasi ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pembuatan karya ilmiah,
maka peneliti dapat memperoleh manfaat dan
tujuan sebagai berikut :
1.
Meningkatkan kemampuan dan memperluas
pengetahuan mahasiswa dalam bidang perekonomian .
2.
Melatih inisiatif, kreativitas, dan
kedisiplinan.
3.
Memperluas wawasan mahasiswa mengenai
masalah ekonomi dalam era globalisasi.
4.
Mengetahui masalah perekonomian di
Indonesia yaitu inflasi.
5.
Mengetahui jenis-jenis dan penyebab
terjadinya inflasi .
D. Metode Penulisan
1.
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang,
identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah,
tujuan, dan sistematika
penulisan.
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam
melakukan penelitian ini kami menggunakan metode observasi, dan metode
literatur atau studi
pustaka.
3.
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab
ini membahas mengenai
masalah perekonomian yang terjadi di Indonesia yaitu inflasi.
4.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan
lebih lanjut tentang inflasi
beserta langkah dalam penyelesaiannya .
BAB
II
METODE
PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
A. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu cara
dan teknik pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematik
terhadap gejala atau
fenomena yang ada
pada objek penelitian. Pengamatan dapat dibagi dua,
yaitu berdasarkan pendekatannya dan partisipasinya .
1. Berdasarkan
Cara Pendekatanya
Berdasarkan
pendekatannya, pengamatan di bagi
menjadi dua, yaitu observasi langsung dan
observasi tidak langsung .
a.
Observasi langsung merupakan pengamatan
yang di lakukan terhadap objek ditempat
terjadi atau berlangsungnya peristiwa
sehingga pengamat berada pada objek
yang diteliti .
b.
Observasi tidak
langsung adalah pengamatan
yang di lakukan
oleh film, slide, foto,
pencatatan dengan suatu
alat perekam, dan
sebagainya .
2. Berdasarkan Cara
Partisipasinya
Berdasarkan cara partisipasinya,
pengamataan di bagi dua, yaitu observasi partisipasi dan observasi
nonpartisipasi.
a.
Observasi partisipasi
adalah pengamatan yang
di lakukan seorang peneliti dengan
melakukan partisipasi terhadap
objek yang di
teliti .
b.
Observasi nonpartisipasi adalah pengamatan
yang di lakukan seorang peneliti terhadap objek
penelitian tanpa berperilaku
seperti orang atau
objek yang di teliti
B. Teknik Literatur
atau Studi Pustaka
Teknik Literatur atau Studi Pustaka yaitu metode
pengumpulan data yang menggunakan lebih
dari satu sumber untuk mendapatkan data
yang sempurna. Karena metode
ini sangat dibutuhkan
dalam karya ilmiah
yang tidak hanya
cukup dari satu
sumber saja.
Oleh
karena itu penulis
harus bisa mendapatkan
data lebih dari satu
sumber, melainkan dari
beberapa agar data yang
diperoleh dapat membantu
dalam penelitian. Secara umum,
pustaka acuan penelitian dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1.
Sumber
Acuan Umum (literatur nonteknis),
yaitu Sumber acuan umum
berupa berbagai buku teks dalam
berbagi bidang ilmu, ensiklopedia, kamus
umum dan kamus istilah,
monograf, dan lain - lain
yang sejenis.
Dalam sumber
acuan umum dimuat konsep
dan teori dalam
berbagai bidang ilmu .
Konsep dari teori
yang diacu dari
sumber acuan umum
dikaji secara selektif,
dengan mempertimbangkan:
a.
Landasan filosofis, yaitu memperkuat
konsep penelitian yang akan
diajukan .
b.
Relevansi dengan masalah penelitian,
yakni konsep atau teori yang dirujuk dalam
penelitian yang diharapkan dapat
mewujudkan tugas penelitian .
c.
Kemutakhiran, yakni untuk kepentingan penelitian
yang menggunakan acuan
baru atau terbaru
melalui berbagai jurnal,
majalah dan internet
2.
Sumber Acuan Khusus (literatur teknis),
yaitu berupa berbagai hasil penelitian sebelumnya seperti thesis, disertasi,
laporan penelitian, maupun publikasi hasil penelitian melealui jurnal, majalah
dan lain-lain. Informasi -
informasi ilmiah dari sumber
acuan khusus itu
dapat ditarik kesimpulan
yang relavan dengan masalah yang
diteliti.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan
kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu
menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan,
dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus
dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai
penyebab meningkatnya harga.
B.
Asal
Inflasi
Inflasi yang berasal dari dalam negeri disebut domestic inflation, yaitu inflasi yang
disebabkan adanya peristiwa ekonomi dalam negeri, misalnya terjadi defisit
anggaran belanja negara yang secara terus-menerus, kemudian pemerintah
memerintahkan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru dalam jumlah besar atau
misalnya karena panen yang gagal secara menyeluruh.
Inflasi yang tertular dari luar negeri, yang dikenal
dengan imported inflation, yaitu
penularan melalui harga barang impor. Inflasi ini umumnya terjadi di negara
berkembang yang mana sebagaian besar bahan baku dan peralatan dalam unit
produksinya berasal dari luar negeri. Misalnya di Jepang terjadi inflasi,
sedangkan bahan-bahan untuk keperluan industri perakitan mobil, elektronik,
foto, tekstil, farmasi dan lain-lain Indonesia mengimpor dari Jepang.
Dengan adanya inflasi maka bahan-bahan tersebut ikut
naik. Indonesia sebagai negara pengimpor mau tidak mau juga harus mengikuti
kenaikan harga tersebut, imbasnya mau tidak mau hasil produksi dari unit
produksi juga akan naik. Selanjutnya hal ini juga akan mengakibatkan inflasi di
Indonesia.
C.
Macam-macam
Inflasi
Berdasarkan alasan-alasan tertentu inflasi dapat
dibedakan menjadi beberapa macam. Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Inflasi
ringan (creeping inflation)
Adalah inflasi yang lajunya kurang dari 10 %
setahun, sehingga inflasi ini tidak
begitu dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang merayap, dan
tidak begitu mengganggu perekonomian secara nasional. Seperti pada tahun 2004
lalu di Indonesia laju inflasi di bawah 10%, sehingga perekonomian Indonesia
pada posisi yang stabil.
2. Inflasi
sedang
Adalah inflasi yang lajunya antara 10%-30%
setahun. Pada tingkatan ini mulai dapat dirasakan naiknya harga-harga meski
tidak begitu signifikan, dan jika tidak segera diatasi akan menjadi inflasi
berat.
3. Inflasi
berat
Adalah Inflasi yang lajunya berada pada
batas antara 30%-100% setahun. Pada tingkat ini harga-harga kebutuhan
masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan. Indonesia pernah
mengalami inflasi berat pada tahun 1998. Pada waktu itu inflasi per Desember
mencapai 77,63 %.
4. Hiperinflasi
Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena
dapat terjadi secara besar-besaran dan jika diukur berada di atas 100% setahun.
Di Indonesia pada tahun 1966 pernah mengalami inflasi sebesar 600%, hal ini
disebab-kan pencetakan uang baru secara besar-besaran untuk menutup defisit
anggaran pada waktu itu.
D.
Penyebab
Inflasi
Inflasi
dapat disebabkan oleh dua hal:
1.
Demand-Pull Inflation
Demand-pull inflation adalah inflasi yang diawali dari kenaikan dalam
permintaan agregatif (shock in aggregate
demand). Demand-pull inflation bisa disebabkan oleh kenaikan pengeluaran pemerintah
(G) atau kenaikan jumlah uang beredar, yang merupakan variabel yang dikontrol
oleh pemerintah.
·
Faktor
lain bisa berupa kenaikan ekspor.
·
Initial Effect of an
Increase in Aggregate Demand
·
Gambar disamping menunjukkan awal timbulnya demand-pull
inflation.
·
Bermula dari kondisi full employment (LAS),
Naiknya aggregate demand akan
mengeser kurva AD kekanan.
- Price level naik, real GDP naik, dan timbul inflationary gap.
- Naiknya price level adalah tahap awal dari demand-pull
inflation.
2. Cost-Push Inflation
Cost-push inflation adalah inflasi yang timbul akibat kenaikan biaya. Ada
dua penyebab kenaikan biaya tersebut:
a.
Naiknya
tingkat upah
b.
Naiknya
harga bahan baku, seperti naiknya harga minyak
dunia.
- Initial Effect of a Decrease in Aggregate Supply
- Gambar disamping menunjukkkan bermulanya cost-push
inflation.
- Naiknya harga minyak akan mengeser kurva As ke kiri atas
- Real GDP turun dan price level naik—kondisi ini biasa disebut
stagflation.
- Naiknya price level
adalah awal dari cost-push
inflation.
MASALAH
INFLASI INDONESIA
TERHADAP
KENAIKAN HARGA BBM
Bahan bakar minyak atau
yang lebih kita kenal dengan nama “BBM” merupakan suatu komoditas yang sangat
berperan penting dalam kegiatan perekonomian.
Sebagaimana yang kita
ketahui, saat ini bangsa kita sedang mengalami masalah naiknya harga bahan
bakar minyak. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan BBM yang membubung
tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan yang membuat harga
barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi. Kenaikan harga BBM
memperberat beban hidup masyarakat terutama mereka yang berada di kalangan
bawah dan juga para pengusaha, karena kenaikan bbm menyebabkan turunnya daya
beli masyarakat dan itu akan mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil
produksi banyak perusahaan sehingga akan menurunkan tingkat penjualan yang pada
akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Naiknya harga BBM di
indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia. yang membuat pemerintah
tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan harga
sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak
menjadi lebih tinggi. Maka pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga
BBM.
Dan untuk mengimbangi
masalah melonjaknya harga BBM setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan
kebijakan subsidi BBM. Kebijakan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) bertujuan
mengatasi kelebihan beban APBN. Sebab jika tidak, APBN dipastikan akan
mengalami penurunan yang berdampak langsung pada mandeknya pembangunan
nasional.
Setelah sekian lama
kebijakan subsidi BBM dijalankan , timbul berbagai kontravensi untuk segera
menghentikan kebijakan subsidi bbm, karena setelah di lihat-lihat ternyata
kebijakan subsidi ini tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula.
Karena selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan
dari APBN. Subsidi bbm yang melambung tinggi dan terus menekan APBN menyebabkan
perekonomian indonesia semakin parah.
Apa yang menyebabkan
harga BBM naik dan apa akibatnya bagi masyarakat? Bagaimana perbandingan harga
bbm setiap tahunnya? apa peranan subsidi BBM & Berapa anggaran subsidi BBM
yang di sediakan pemerintah? Apakah kebijakan subsidi BBM tersebut berjalan
efektif?
Sebenarnya dulu
indonesia dikenal sebagai negara penghasil minyak dunia namun sekarang
indonesia justru menjadi negara pengimpor minyak, ini karena setiap tahunnya
produksi minyak di indonesia semakin berkurang. sedangkan permintaan terus
bertambah. Ini yang menyebabkan Indonesia harus mengimpor minyak. Selama ini
pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN, sehingga
kita dapat membeli BBM lebih murah. Tetapi dengan kenyataan yang ada sekarang
bahwa harga minyak dunia telah naik jadi pemerintah tidak dapat menjual BBM
kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan sebelumnya, karena hal itu
dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak lebih tinggi, Oleh
karena itu pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.
Faktor
utama yang mempengaruhi naiknya harga minyak dunia yaitu :
- Invasi
Amerika Serikat ke Irak, invasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak
dapat berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami
penurunan.
- Badai
Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan
produksi minyak di Teluk Meksiko
- Ketidakmampuan
OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia. Juga perbandingan harga bensin
seluruh dunia.
- Permintaan
atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya.
- Negara
produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.
- cadangan
minyaknya menipis atau tidak punya nilai ekonomis lagi, sementara
pencarian sumber-sumber minyak baru lebih sedikit.
- Spekulan
minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena minyaknya yang
diperdagangkan bebas.
Sebab-sebab diatas
memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. Yang dampaknya
secara langsung dirasakan oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan
sehari-hari.
Akibat dari kenaikan
harga BBM antara lain adalah :
- Inflasi
meningkat ( ditandai dengan kenaikan harga harga kebutuhan pokok )
- Ongkos
angkutan umum yang dapat naik
- Banyak uang
menganggur
- Biaya hidup
makin berat
- Kebutuhan
pokok seperti sembako, obat-obatan, biaya rawat rumah sakit naik
- Banyak yang
putus asa
- Keamanan
menurun
- Penerimaan
pajak turun
- APBN
tertekan
- Subsidi
meningkat
- Naiknya angka kemiskinan,
pengganguran dan kriminalitas
- Pertumbuhan ekonomi melamban
dan menurunkan daya saing
- Kepanikan dan keresahan
masyarakat karena bingung bagaimana cara untuk menutupi kebutuhannya
karena harga barang-barang mahal
Dan untuk mengimbangi
masalah melonjaknya harga BBM setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan
subsidi BBM.
Kebijakan
subsidi BBM
Subsidi berarti
tunjangan. subsidi BBM adalah kewajiban pemerintah untuk membayar kepada
pertamina jika pendapatan yang diperoleh pertamina sebagai penyedia BBM di
Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang di keluarkan.
Pemerintah mengeluarkan
kebijakan subsidi BBM sebenarnya dengan tujuan mengatasi kelebihan beban APBN.
Sebab jika tidak, APBN akan mengalami penurunan dan itu akan menyebabkan
mandeknya pembangunan nasional di negara kita.
Menurut Nota Keuangan
dan RAPBN 2011, anggaran subsidi secara total mencapai Rp184,8 triliun (2,6%
terhadap PDB). Jumlah ini berarti turun sebesar Rp16,5 triliun (8,2%) bila
dibandingkan dengan belanja subsidi dalam APBN-P tahun 2010 sebesar Rp201,3
triliun.
Sebagian besar dari
keseluruhan alokasi anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2011 tersebut,
direncanakan akan disalurkan untuk subsidi energi 72,4%, yaitu:
- subsidi
BBM sebesar 50,2%
- subsidi
listrik sebesar 22,2%
- 27,6% akan
diasalurkan untuk subsidi non-energi berupa pangan, pupuk, benih, bunga
kredit dan pajak.
Dari data diatas kita
dapat mengetahui bahwa tidak sedikit dana yang harus di keluarkan untuk
menjalankan kebijakan subsidi BBM. Oleh sebab itu timbul pertanyaan apakah
kebijakan subsidi yang telah mengeluarkan dana yang besar tersebut telah
berjalan efektif dan sesuai tujuan.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Jika semua masyarakat meningkatkan konsumsinya
terhadap BBM, maka tidak heran jika terjadi kenaikan harga BBM, Ini dikarenakan
permintaan yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami
kekurangan akan membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya
inflasi.
Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka
daya beli masyarakat dan permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi
naik. Sebaliknya jika harga suatu barang mengalami kenaikan, maka daya beli
masyarakat akan mengalami penurunan. Sebagaimana yang tercantum dalam hukum
permintaan. Berbanding terbalik dengan penawaran, jika harga suatu barang
sedang mengalami penurunan, maka penawaran barang tersebut akan menurun pula,
tetapi jika harga barang tersebut sedang mengalami kenaikan, maka penawaran
akan barang tersebut juga akan meningkat. Sesuai dengan hukum penawaran.
Terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah faktor
yang mempengaruhi naik turunnya tingkat harga, juga tergantung pada kebutuhan
masyarakat akan barang tersebut.
B.
Saran
Pemerintah Indonesia harus segera
mengambil suatu tindakan yang bijak, lebih memperhatikan masyarakat dan harus melindungi
masyarakat dari inflasi. Karena inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat
dan juga sangat menyengsarakan masyarakat miskin. Dengan terus menaiknya
inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian berkurang.
Namun tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk
mengatasi masalah inflasi ini tapi masyarakat juga harus mendukung pemerintah
dengan ikut serta dalam penghematan pemakaian bahan bakar minyak dengan
melakukan efisiensi energi pada sektor transportasi.
0 comments:
Post a Comment