Monday, April 23, 2012

Kenaikan BBM terhadap Inflasi di Indonesia


BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar  Belakang  Masalah
          Masalah perekonomian di Indonesia sangat memprihatinkan. Di Indonesia terdapat masalah ekonomi seperti masalah pertumbuhan ekonomi, pengangguran, inflasi, korupsi, neraca pembayaran luar negeri dan sebagainya.
          Dari berbagai macam permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia  yang paling menarik untuk dijadikan bahan penelitian adalah masalah inflasi yang terjadi di Indonesia .
          Perlu kita ketahui bahwa masalah inflasi dikarenakan proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar.
          Berdasarkan latar  belakang  masalah  tersebut,  maka  penulis  mengambil  judul  penelitian “Inflasi di Indonesia”,  yang  selanjutnya  akan  dibahas  dalam  bab  berikutnya .

B.   Rumusan  Masalah
          Berdasarkan masalah-masalah diatas,  maka  peneliti  dapat  merumuskan  rencana  penelitian  ini  sebagai  berikut  :
  1. Apa itu inflasi ?
  2. Apa saja macam-macam inflasi ?
  3. Apa penyebab terjadinya inflasi ?

C.   Tujuan dan Manfaat Penelitian
          Berdasarkan pembuatan karya ilmiah, maka peneliti dapat memperoleh manfaat dan  tujuan sebagai berikut :
1.      Meningkatkan kemampuan dan memperluas pengetahuan mahasiswa dalam bidang perekonomian .
2.      Melatih inisiatif, kreativitas, dan kedisiplinan.
3.      Memperluas wawasan mahasiswa mengenai masalah ekonomi dalam era globalisasi.
4.      Mengetahui masalah perekonomian di Indonesia yaitu inflasi.
5.      Mengetahui jenis-jenis dan penyebab terjadinya inflasi .

D.   Metode Penulisan
1.                BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai latar belakang, identifikasi  masalah,  pembatasan  masalah,  rumusan  masalah,  tujuan,  dan  sistematika  penulisan.
2.                BAB II  TINJAUAN PUSTAKA
       Dalam melakukan penelitian ini kami menggunakan metode observasi, dan metode literatur  atau  studi  pustaka.
3.                BAB III PEMBAHASAN
     Pada  bab  ini  membahas  mengenai  masalah perekonomian yang terjadi di Indonesia yaitu inflasi.
4.                BAB IV  KESIMPULAN DAN SARAN
     Menguraikan lebih lanjut tentang  inflasi beserta  langkah dalam penyelesaiannya .



                                   
                                                           





BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

A.    Metode Observasi
          Metode Observasi yaitu  cara  dan  teknik  pengumpulan  data  dengan  melakukan pengamatan  dan  pencatatan  secara  sistematik  terhadap  gejala  atau  fenomena  yang  ada  pada  objek  penelitian. Pengamatan dapat dibagi dua, yaitu berdasarkan pendekatannya  dan  partisipasinya .
1.    Berdasarkan Cara Pendekatanya
Berdasarkan pendekatannya, pengamatan di bagi  menjadi  dua,  yaitu observasi langsung  dan  observasi  tidak  langsung .
a.         Observasi langsung merupakan  pengamatan  yang  di  lakukan terhadap objek  ditempat terjadi atau berlangsungnya  peristiwa sehingga pengamat berada  pada  objek  yang  diteliti .
b.        Observasi  tidak  langsung  adalah  pengamatan  yang  di  lakukan  oleh  film, slide,  foto,  pencatatan  dengan  suatu  alat  perekam,  dan  sebagainya .
2.    Berdasarkan  Cara  Partisipasinya
     Berdasarkan cara partisipasinya, pengamataan di bagi dua, yaitu observasi partisipasi  dan observasi  nonpartisipasi.
a.         Observasi  partisipasi  adalah  pengamatan  yang  di  lakukan seorang peneliti  dengan  melakukan  partisipasi  terhadap  objek  yang  di  teliti .
b.        Observasi nonpartisipasi adalah  pengamatan  yang di  lakukan  seorang peneliti terhadap  objek  penelitian  tanpa  berperilaku  seperti  orang  atau  objek  yang  di teliti


B.     Teknik  Literatur  atau  Studi  Pustaka
Teknik Literatur atau Studi Pustaka yaitu metode pengumpulan data yang  menggunakan lebih dari satu sumber untuk  mendapatkan data yang  sempurna. Karena  metode  ini  sangat  dibutuhkan  dalam  karya  ilmiah  yang  tidak  hanya  cukup  dari  satu  sumber  saja.
Oleh  karena  itu  penulis  harus  bisa  mendapatkan  data  lebih dari  satu  sumber,  melainkan  dari  beberapa  agar data  yang  diperoleh  dapat  membantu  dalam  penelitian. Secara umum, pustaka acuan penelitian dibedakan menjadi dua  kelompok, yaitu  :
1.         Sumber  Acuan  Umum (literatur  nonteknis),  yaitu  Sumber  acuan umum  berupa berbagai  buku teks dalam berbagi bidang ilmu, ensiklopedia, kamus  umum  dan kamus  istilah,  monograf,  dan  lain - lain  yang  sejenis.
Dalam  sumber  acuan  umum  dimuat konsep  dan  teori  dalam  berbagai  bidang ilmu . Konsep  dari  teori  yang  diacu  dari  sumber  acuan  umum  dikaji secara  selektif, dengan  mempertimbangkan:
a.         Landasan filosofis, yaitu memperkuat konsep penelitian  yang  akan  diajukan .
b.        Relevansi dengan masalah penelitian, yakni konsep atau teori yang dirujuk dalam  penelitian yang diharapkan dapat  mewujudkan  tugas  penelitian .
c.         Kemutakhiran, yakni untuk kepentingan  penelitian  yang  menggunakan  acuan  baru  atau  terbaru  melalui  berbagai  jurnal,  majalah  dan  internet

2.        Sumber Acuan Khusus (literatur teknis), yaitu berupa berbagai hasil penelitian sebelumnya seperti thesis, disertasi, laporan penelitian, maupun publikasi hasil penelitian melealui jurnal, majalah dan lain-lain.  Informasi - informasi  ilmiah dari  sumber  acuan  khusus  itu  dapat  ditarik  kesimpulan  yang  relavan  dengan masalah  yang  diteliti.



BAB III
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.

B.            Asal Inflasi
Inflasi yang berasal dari dalam negeri disebut  domestic inflation, yaitu inflasi yang disebabkan adanya peristiwa ekonomi dalam negeri, misalnya terjadi defisit anggaran belanja negara yang secara terus-menerus, kemudian pemerintah memerintahkan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru dalam jumlah besar atau misalnya karena panen yang gagal secara menyeluruh.
Inflasi yang tertular dari luar negeri, yang dikenal dengan  imported inflation, yaitu penularan melalui harga barang impor. Inflasi ini umumnya terjadi di negara berkembang yang mana sebagaian besar bahan baku dan peralatan dalam unit produksinya berasal dari luar negeri. Misalnya di Jepang terjadi inflasi, sedangkan bahan-bahan untuk keperluan industri perakitan mobil, elektronik, foto, tekstil, farmasi dan lain-lain Indonesia mengimpor dari Jepang.

Dengan adanya inflasi maka bahan-bahan tersebut ikut naik. Indonesia sebagai negara pengimpor mau tidak mau juga harus mengikuti kenaikan harga tersebut, imbasnya mau tidak mau hasil produksi dari unit produksi juga akan naik. Selanjutnya hal ini juga akan mengakibatkan inflasi di Indonesia.

C.           Macam-macam Inflasi
Berdasarkan alasan-alasan tertentu inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi dapat diuraikan sebagai berikut :
1.    Inflasi ringan  (creeping inflation)
     Adalah inflasi yang lajunya kurang dari 10 % setahun, sehingga inflasi ini tidak begitu dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang merayap, dan tidak begitu mengganggu perekonomian secara nasional. Seperti pada tahun 2004 lalu di Indonesia laju inflasi di bawah 10%, sehingga perekonomian Indonesia pada posisi yang stabil.

2.    Inflasi sedang
     Adalah inflasi yang lajunya antara 10%-30% setahun. Pada tingkatan ini mulai dapat dirasakan naiknya harga-harga meski tidak begitu signifikan, dan jika tidak segera diatasi akan menjadi inflasi berat.

3.    Inflasi berat
     Adalah Inflasi yang lajunya berada pada batas antara 30%-100% setahun. Pada tingkat ini harga-harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan. Indonesia pernah mengalami inflasi berat pada tahun 1998. Pada waktu itu inflasi per Desember mencapai 77,63 %.

4.    Hiperinflasi
     Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena dapat terjadi secara besar-besaran dan jika diukur berada di atas 100% setahun. Di Indonesia pada tahun 1966 pernah mengalami inflasi sebesar 600%, hal ini disebab-kan pencetakan uang baru secara besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.

D.      Penyebab Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal:
1.    Demand-Pull Inflation
                        Demand-pull inflation adalah inflasi yang diawali dari kenaikan dalam permintaan agregatif (shock in aggregate demand).  Demand-pull inflation bisa disebabkan oleh kenaikan pengeluaran pemerintah (G) atau kenaikan jumlah uang beredar, yang merupakan variabel yang dikontrol oleh pemerintah.
Description: Description: fig28
·         Faktor lain bisa berupa kenaikan ekspor.
·         Initial Effect of an Increase in  Aggregate Demand
·         Gambar disamping menunjukkan awal timbulnya demand-pull inflation.

·         Bermula dari kondisi full employment (LAS), Naiknya aggregate demand akan mengeser kurva AD kekanan.

Description: Description: fig28
  • Price level naik, real GDP naik, dan timbul inflationary gap.
  • Naiknya price level adalah tahap awal dari demand-pull inflation.




2.      Cost-Push Inflation
         Cost-push inflation adalah inflasi yang timbul akibat kenaikan biaya. Ada dua penyebab kenaikan biaya tersebut:
a.    Naiknya tingkat upah
b.    Naiknya harga bahan baku, seperti naiknya harga minyak dunia.
Description: Description: fig28
  • Initial Effect of a Decrease in Aggregate Supply
  • Gambar disamping menunjukkkan bermulanya cost-push inflation.
  • Naiknya harga minyak akan mengeser kurva As ke kiri atas
Description: Description: fig28
  • Real GDP turun dan price level naik—kondisi ini biasa disebut stagflation.
  • Naiknya price level adalah awal dari cost-push inflation.









MASALAH INFLASI INDONESIA
TERHADAP KENAIKAN HARGA BBM

Bahan bakar minyak atau yang lebih kita kenal dengan nama “BBM” merupakan suatu komoditas yang sangat berperan penting dalam kegiatan perekonomian.
Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini bangsa kita sedang mengalami masalah naiknya harga bahan bakar minyak. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan BBM yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan yang membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi. Kenaikan harga BBM memperberat beban hidup masyarakat terutama mereka yang berada di kalangan bawah dan juga para pengusaha, karena kenaikan bbm menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan itu akan mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga akan menurunkan tingkat penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.
Naiknya harga BBM di indonesia diawali oleh naiknya harga minyak dunia. yang membuat pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan harga sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak menjadi lebih tinggi. Maka pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.
Dan untuk mengimbangi masalah melonjaknya harga BBM setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM. Kebijakan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) bertujuan mengatasi kelebihan beban APBN. Sebab jika tidak, APBN dipastikan akan mengalami penurunan yang berdampak langsung pada mandeknya pembangunan nasional.
Setelah sekian lama kebijakan subsidi BBM dijalankan , timbul berbagai kontravensi untuk segera menghentikan kebijakan subsidi bbm, karena setelah di lihat-lihat ternyata kebijakan subsidi ini tidak berjalan efektif dan jauh dari tujuan semula. Karena selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN. Subsidi bbm yang melambung tinggi dan terus menekan APBN menyebabkan perekonomian indonesia semakin parah.
Apa yang menyebabkan harga BBM naik dan apa akibatnya bagi masyarakat? Bagaimana perbandingan harga bbm setiap tahunnya? apa peranan subsidi BBM & Berapa anggaran subsidi BBM yang di sediakan pemerintah? Apakah kebijakan subsidi BBM tersebut berjalan efektif?
Sebenarnya dulu indonesia dikenal sebagai negara penghasil minyak dunia namun sekarang indonesia justru menjadi negara pengimpor minyak, ini karena setiap tahunnya produksi minyak di indonesia semakin berkurang. sedangkan permintaan terus bertambah. Ini yang menyebabkan Indonesia harus mengimpor minyak. Selama ini pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN, sehingga kita dapat membeli BBM lebih murah. Tetapi dengan kenyataan yang ada sekarang bahwa harga minyak dunia telah naik jadi pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk subsidi minyak lebih tinggi, Oleh karena itu pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.
Faktor utama yang mempengaruhi naiknya harga minyak dunia yaitu :
  1. Invasi Amerika Serikat ke Irak, invasi ini menyebabkan ladang minyak Irak tidak dapat berproduksi secara optimal sehingga supply minyak mengalami penurunan.
  2. Badai Katrina dan Badai Rita yang melanda Amerika Serikat dan merusak kegiatan produksi minyak di Teluk Meksiko
  3. Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan harga minyak dunia. Juga perbandingan harga bensin seluruh dunia.
  4. Permintaan atau konsumsi minyak dunia lebih banyak dari pada produksinya.
  5. Negara produsen minyak mengurangi kuota produksinya karena berbagai alasan.
  6. cadangan minyaknya menipis atau tidak punya nilai ekonomis lagi, sementara pencarian sumber-sumber minyak baru lebih sedikit.
  7. Spekulan minyak menjadikan harga minyak dunia naik karena minyaknya yang diperdagangkan bebas.
Sebab-sebab diatas memaksa pemerintah mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. Yang dampaknya secara langsung dirasakan oleh masyarakat indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Akibat dari kenaikan harga BBM antara lain adalah :
  1. Inflasi meningkat ( ditandai dengan kenaikan harga harga kebutuhan pokok )
  2. Ongkos angkutan umum yang dapat naik
  3. Banyak uang menganggur
  4. Biaya hidup makin berat
  5. Kebutuhan pokok seperti sembako, obat-obatan, biaya rawat rumah sakit naik
  6. Banyak yang putus asa
  7. Keamanan menurun
  8. Penerimaan pajak turun
  9. APBN tertekan
  10. Subsidi meningkat
  11. Naiknya angka kemiskinan, pengganguran dan kriminalitas
  12. Pertumbuhan ekonomi melamban dan menurunkan daya saing
  13. Kepanikan dan keresahan masyarakat karena bingung bagaimana cara untuk menutupi kebutuhannya karena harga barang-barang mahal
Dan untuk mengimbangi masalah melonjaknya harga BBM setiap tahunnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM.

Kebijakan subsidi BBM
Subsidi berarti tunjangan. subsidi BBM adalah kewajiban pemerintah untuk membayar kepada pertamina jika pendapatan yang diperoleh pertamina sebagai penyedia BBM di Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang di keluarkan.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan subsidi BBM sebenarnya dengan tujuan mengatasi kelebihan beban APBN. Sebab jika tidak, APBN akan mengalami penurunan dan itu akan menyebabkan mandeknya pembangunan nasional di negara kita.
Menurut Nota Keuangan dan RAPBN 2011, anggaran subsidi secara total mencapai Rp184,8 triliun (2,6% terhadap PDB). Jumlah ini berarti turun sebesar Rp16,5 triliun (8,2%) bila dibandingkan dengan belanja subsidi dalam APBN-P tahun 2010 sebesar Rp201,3 triliun.
Sebagian besar dari keseluruhan alokasi anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2011 tersebut, direncanakan akan disalurkan untuk subsidi energi 72,4%, yaitu:
  1.  subsidi BBM sebesar 50,2%
  2. subsidi listrik sebesar 22,2%
  3. 27,6% akan diasalurkan untuk subsidi non-energi berupa pangan, pupuk, benih, bunga kredit dan pajak.
Dari data diatas kita dapat mengetahui bahwa tidak sedikit dana yang harus di keluarkan untuk menjalankan kebijakan subsidi BBM. Oleh sebab itu timbul pertanyaan apakah kebijakan subsidi yang telah mengeluarkan dana yang besar tersebut telah berjalan efektif dan sesuai tujuan.



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


A.           Kesimpulan

Jika semua masyarakat meningkatkan konsumsinya terhadap BBM, maka tidak heran jika terjadi kenaikan harga BBM, Ini dikarenakan permintaan yang membubung tinggi sementara penyediaan barang mengalami kekurangan akan membuat harga barang tersebut menjadi naik dan timbulnya inflasi.

Apabila harga suatu barang mengalami penurunan, maka daya beli masyarakat dan permintaan masyarakat akan barang tersebut menjadi naik. Sebaliknya jika harga suatu barang mengalami kenaikan, maka daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Sebagaimana yang tercantum dalam hukum permintaan. Berbanding terbalik dengan penawaran, jika harga suatu barang sedang mengalami penurunan, maka penawaran barang tersebut akan menurun pula, tetapi jika harga barang tersebut sedang mengalami kenaikan, maka penawaran akan barang tersebut juga akan meningkat. Sesuai dengan hukum penawaran.

Terjadinya inflasi tergantung pada sejumlah faktor yang mempengaruhi naik turunnya tingkat harga, juga tergantung pada kebutuhan masyarakat akan barang tersebut.

B.            Saran
          Pemerintah Indonesia harus segera mengambil suatu tindakan yang bijak, lebih memperhatikan masyarakat dan harus melindungi masyarakat dari inflasi. Karena inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat dan juga sangat menyengsarakan masyarakat miskin. Dengan terus menaiknya inflasi kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian berkurang.

Namun tidak hanya pemerintah yang berusaha untuk mengatasi masalah inflasi ini tapi masyarakat juga harus mendukung pemerintah dengan ikut serta dalam penghematan pemakaian bahan bakar minyak dengan melakukan efisiensi energi pada sektor transportasi.

0 comments:

Post a Comment