Konsep Dasar Sistem
Menurut Gordon B. Davis (1984) menyatakan bahwa: “Sebuah
sistem terdiri dari bagain-bagian yang saling berkaitan ynag beroperasi bersama
untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
Pedapat yang serupa tentang dikemukan oleh Raymond Mcleod
menyatakan “Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan
sehingga membentuk sautu kesatuan yang utuh dan terpadu”
Jerry FitzGerald, menyatakan “Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang saling behubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang
tertenu” 3)
Maka dari definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan:
“Sistem adalah adalah kumpulan elemen yang terdiri dari manusia, mesin,
prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen
tersebut untuk mencapai suatu tujuan”.
Klasifikasi Sistem
Suatu Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudat
padang, yaitu;
- Sistem Abstrak (Abstract System), adalah sistem yang tidak tampak secra fisik, karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh, sistem Teologia yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan.
- Sistem Fisik (Physical System), adalah sistem yang tampak secara fisik. Contoh, Sistem Komputer, Sistem Produksi, Sistem Pendidikan dll
- Sistem Alamiah (Natural System), adalah sistem yang terjadi dari proses-proses alam. Contoh Sistem Geologi.
- Sistem buatan Manusia (Human made system), adalah suatu sistem yang dirancang atau didisain oleh manusia. Contoh Sistem Informasi.
- Sistem Deterministik (Deterministic System), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diramalkan. Interaksi antar elemen-elemen dapat diteteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contoh sistem komputer.
- Sistem Probabiltas (Probabilistic System), adalah sistem yang tidak bisa diramalakan Contohnya Sistem Manusia.
- Sistem Tertutup (Closed System), adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya.
- Sistem Terbuka (Open System), adalah sistem yang berhubungan atau dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Komponen Sistem
a.
Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal),
entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi
yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali.
b.
Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala
sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.
c.
Proses
Proses merupakan bagian yang
melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang
berguna dan lbih bernilai.
d.
Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil
dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi,
saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
e.
Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem
adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan).
f.
Mekanisme
Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control
mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik
keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun
proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan
tujuan.
g.
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang berada
diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti
bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan
tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan
operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena
akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Pelaku Sistem
a.
Pemakai
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai,
yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
b.
Manajemen
Umumnya terdiri dari 3 jenis
manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana
sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan
sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan
sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya
terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang.
c.
Pemeriksa
Ukuran dan kerumitan sistem yang
dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan
dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa biasanya
menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang
dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
d.
Penganalisa
sistem
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai
:
·
Arkeolog
; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana
sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
·
Inovator
; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi
kemungkinan-kemungkinan lain.
·
Mediator
; yaitu yang menjalankan fungsi
komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer,
pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan
cara pandang yang sama.
·
Pimpinan
proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari
programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya
ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja,
adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa
sistem.
e.
Pendesain
sistem
Pendesain sistem menerima hasil
penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada
teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur
tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
f.
Programmer
Mengerjakan dalam bentuk program dari
hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
g.
Personel
pengoperasian
Bertugas dan bertanggungjawab di
pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat
lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem
yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk
menjalankan sistem.
Jenis Sistem
a.
On-line
systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah
dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi
angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
b.
Real-time
systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima
dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan
waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik
sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit.
Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai,
sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang
dipetakan.
c.
Decision
support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi
organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan,
mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem
penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya
berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam
dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa
statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart)
sebagaimana laporan konvensional.
d.
Knowledge-based
system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan
seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus
seperti LISP dan PROLOG.
0 comments:
Post a Comment