KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada allah S.W.T tugas
kelompok yang mendeskripsikan dengan penjelasan presentasi ini dapat terlaksana
dengan baik. Persentasi ini menjelaskan tentang pandangan umum mengenai
definisi perencanaan sumber daya manusia.
Dan yang ke-2 kalinya juga berterma kasih kepada dosen
pembimbing manajemen sumber daya manusia yang telah memberi arahan dan
pengetahuan tentang sumber daya manusia termasuk kegiatan perencanaan,dan
diharapkan dapat didiskusikan dengan seksama bila ada kekurangan dalam
penyusunan tugas ini.
Dan yang terakhir,saya juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah membantu proses pembuatan tugas ini dengan mengorbankan
baik materiil maupun moril.
Dan tidak lupa dari rekan-rekan mengharapkan kritik dan saran
untuk lebih sempurna lagi tugas makalah di waktu yang akan datang khuususnya
mengenai perencanaan sumber daya manusia.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
Wassalllam
Mengetahui
Dosen
Rebin Soemardi SE MM
PERENCANAAN SUMBER DAYA
MANUSIA (PSDM)
A.PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir
dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew E. Sikula
(1981;145)
mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga
kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan
berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi
dengan rencana organisasi”.
George Milkovich dan
Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja adalah
proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang
menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai
secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan SDM merupakan proses analisis dan identifikasi
tersedianya kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut
dapat mencapai tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan dalam
perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
a.
Kepentingan
Individu.
b.
Kepentingan
Organisasi.
c.
Kepentingan
Nasional.
2. Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
a.
Tujuan
Perencanaan SDM harus mempunyai
tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan
nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk
kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen
dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
b.
Perencanaan
Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan
aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif
bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh
tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun
pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan
teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan
petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga
kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki
tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat
disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu
organisasi.
Syarat – syarat perencanaan SDM:
a.
Harus
mengetahui secara jelas masalah yang akan direncanakannya.
b.
Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
c.
Harus
mempunyai pengalaman luas tentang job analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
d.
Harus
mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
e.
Mampu
memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
f.
Mengetahui
secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3. Proses perencanaan SDM
Strategi SDM adalah alat yang
digunakan untuk membantu organisasi untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran
dan permintaan SDM. Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan
mengenai bagaimana kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan rencana SDM merupakan
rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM suatu organisasi harus
mempertimbangkan alokasi orang-orang pada tugasnya untuk jangka panjang tidak
hanya enam bulan kedepan atau hanya untuk tahun kedepan. Alokasi ini membutuhkan
pengetahuan untuk dapat meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti
perluasan, pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat
mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur perencanaan SDM
a.
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
b.
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM.
c.
Mengelompokkan
data dan informasi serta menganalisisnya.
d.
Menetapkan
beberapa alternative.
e.
Memilih
yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
f.
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Metode PSDM ,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah.
Metode nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas
pengalaman, imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana
SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga
kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul mismanajemen
dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas
hasil analisis dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari
perencananya. Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala
sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
4. Pengevaluasian Rencana SDM
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan
baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a.
Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap
keputusan-keputusan bisnisnya.
b.
Biaya
SDM menjadi lebih kecil karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan
sebelum terjadi hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
c.
Tersedianya
lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat
diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya
dibutuhkan.
d.
Adanya
kesempatan yang lebih baik untuk melibatkan wanita dan golongan minoritas
didalam rencana masa yang akan datang.
e.
Pengembangan
para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih baik.
Kendala-kendala PSDM
a.
Standar
kemampuan SDM
Standar kemampuan SDM yang pasti
belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan
(prediksi) saja yang sifatnya subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius
dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM secara pasti.
b.
Manusia
(SDM) Mahluk Hidup
Manusia sebagai mahluk hidup tidak
dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena
itu sulit memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu
tapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
c.
Situasi
SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran
penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi
kendala proses PSDM yang baik dan benar.
d.
Kebijaksanaan
Perburuhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah,
seperti kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk
membuat rencana yang baik dan tepat.
B. PERAMALAN
Peramalan (forecasting) menggunakan
informasi masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang
diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur
ketidaktepatan. Basanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat
terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang.
Pendekatan-pendekatan untuk meramal
SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada simulasi
komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak tertentu,
tetapi jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain.
Jangka waktu peramalan yaitu peramalan SDM harus dilakukan
melalui tiga tahap: perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang.
Peramalan terhadap kebutuhan SDM
(permintaan)
Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan
kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM. Ramalan permintaan
dapat berupa penilaian subjektif atau matematis.
Metode meramalkan permintaan, yaitu:
1. Metode penilaian terdiri dari:
a. Estimasi dapat top down atau
bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan ditanya “Berapa orang yang
akan anda butuhkan tahun depan?”
b. Rules of thumb mempercayakan pedoman
umum diterapkan pada situasi khusus dalam organisasi . Contoh; pedoman “one
operations managers per five reporting supervisors” membantu dan meramalkan
jumlah supervisor yang dibutuhkan dalam suatu divisi. Bagaimanapun, hal ini
penting untuk menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan departemen yang
sangat bervariasi.
Teknik Delphi menggunakan input dari kelompok pakar. Opini pakar dicari
dengan menggunakan kuesioner terpisah dalam situasi diramalkan. Opini pakar
kemudian digabungkan dan dikembalikan kepada para pakar untuk opini tanpa nama
yang kedua. Proses ini akana berlangsung beberapa pakar hingga pakar pada
umumnya asetuju pada satu penilaian. Sebagai contoh, pendekatan ini telah
digunakan untuk meramalakan pengaruh teknologi pada Manajemen SDM dan kebutuhan
perekrutan staff.
Teknik kelompok Nominal, tidak seperti Delphi, membutuhkan pakar untuk
bertemu secara langsung. Gagasan mereka biasanya timbul secara bebas pada saat
pertama kali, didiskusikan sebagai kelompok dan kemudian disusun senagai
laporan.
2. Metode Matematika, terdiri dari:
a. Analisis Regresi Statistik membuat
perbandingan statistik dari hubungan masa lampau diantara berbagai faktor.
Sebagai contoh, hubungan secara statistik antara penjualan kotor dan jumlah
karyawan dalam rantai retail mungkin berguna dalam meramalkan sejumlah karyawan
yang akan dibutuhkan jika penjualan retail meningkat 30 %.
b. Meode Simulasi merupakan gambaran
situasi nyata dalam bentuk abstrak sebagai contoh, model ekonometri meramalkan
pertumbuhan dalam pemakaian software akan mengarahkan dalam meramalkan
kebutuhan pengembangan software.
c. Rasio Produktivitas menghitung
rata-rata jumlah unit yang diproduksi perkaryawan. Rata-rata ini diaplikasikan
untuk ramalan penjualan untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan,
sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meramalkan jumlah penjualan
representative menggunakan rasio ini.
d. Rasio jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan dapat digunakan untuk meramalkan tenaga kerja tak langsung. Sebagai
contoh, jika perusahaan biasanya menggunakan satu orang klerikal untuk 25
tenaga kerja produksi, yang rasio dapat digunakan untuk membantu estimasi untuk
tenaga klerikal.
C. ESTIMASI
PERSEDIAAN/SUPPLY SDM INTERNAL DAN EKSTERNAL
Kalau sudah ada proyeksi permintaan
HR dimasa yang akan datang, masalah berikutnya adalah bagaimana mengisi
kebutuhan tersebut.
Ada dua sumber persediaan SDM :
internal dan eksternal. Persediaan/supply internal bisa berasal dari karyawan
yang telah ada yang dapat dipromosikan, ditransfer, atau didemosi untuk mengisi
lowongan. Supply eksternal berasal dari luar atau mereka yang tidak sedang
bekerja di organisasi tersebut dan siap direkrut oleh organisasi/perusahaan.
1. PENILAIAN INTERNAL TERHADAP
KETENAGAKERJAAN ORGANISASI
Bagian dari perencanaan sumber daya
manusia adalah menganalisis pekerjaan yang perlu dilakukan dan keahlian yang
terdapat pada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Kebutuhan organisasi harus
di bandingkan dengan penyediaan tenaga kerja yang ada.Tidak hanya sekedar
menghitung jumlah karyawan. Harus dilakukan audit tenaga kerja yang sudah ada
untuk mengetahui kemampuan pekerja yang ada.Informasi ini menjadi dasar
estimasi tentatif mengenai lowongan-lowongan yang dapat diisi oleh karyawan
yang ada.Penugasan tentatif ini biasanya dicatat di”Replacement Chart”. Chart
ini merupakan representasi visual menyangkut SIAPA yang akan menggantikan SIAPA
jika terjadi pergantian. Namun karena informasinya yang terbatas maka perlu
juga dilengkapi dengan “Replacement Summaries”.
Mempertimbangkan karyawan-karyawan
yang sudah ada untuk lowongan di masa yang akan datang adalah penting jika
karyawan diproyeksikan memiliki karir yang panjang.Audit and Replacement Chart
juga penting bagi HRD. Dengan pengetahuan akan karyawan yang lebih banyak, HRD
dapat merencanakan recruiting, training, dan career planning secara lebih
efektif.Pengetahuan ini juga dapat membantu HRD untuk memenuhi AAP dengan
mengidentifikasi calon-calon minoritas interen untuk lowongan-lowongan
tertentu.
Berikut adalah pertanyaan yang di berikan selama penilaian
internal:
1. Pekerjaan apa yang ada pada saat ini ?
2. Berapa banyak orang yang mengerjakan setiap tugas ?
3. Apa hubungan laporan di antara tugas-tugas tersebut ?
4. Berapa pentingnya masing-masing tugas tersebut ?
5. Pekerjaan manakah yang membutuhkan penerapan strategi
organisasi ?
6. Apa saja karakteristik dari pekerjaan yang di harapkan ?
Metode-metode yang digunakan untuk
mengestimasi/menilai supply SDM internal yaitu:
1.1. Auditing Pekerjaan dan Keahlian
Tahap
permulaan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang ada didalam suatu
perusahaan adalah mengaudit pekerjaan yang sedang dilakukan organisasi pada
saat ini. Penilaian internal ini menolong menempatkan kedudukan suatu
organisasi dalam mengembangkan atau memantapkan keunggulan kompetitif. Analisis
yang komprehensif dari semua pekerjaan saat ini memberikan dasar untuk
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada masa yang akan datang. Audit
SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah
dilakukan.
Kepentingan audit bagi perusahaan:
a.
Untuk
mengetahui prestasi karyawan.
b.
Untuk
mengetahui besarnya kompensasi karyawan yang bersangkutan.
c.
Untuk
mengetahui kreativitas dan perilaku karyawan.
d.
Untuk
menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi (vertical-horizontal) dan atau
diberhentikan.
e.
Untuk
mengetahui apakah karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainya.
Kepentingan audit bagi SDM:
a.
Untuk
memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin diperhatikan dan mendapat
nilai/pujian dari hasil kerjanya.
b.
Karyawan
ingin mangetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik dari pada karyawan lainya.
c.
Untuk
kepentingan jasa dan promosinya.
d.
Mengakrabkan
hubungan para karyawan dengan pimpinannya
Tujuan audit SDM
a.
Untuk
mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
b.
Untuk
mengetahui apakah semua karyawan dapat menyelesaikan job description-nya dengan
baik dan tepat waktu.
c.
Sebagai
pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
d.
Sebagai
dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap karyawan.
e.
Sebagai
dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertical (promosi atau demosi),
horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
f.
Untuk
memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan kedisiplian
karyawan.
1.2. Inventarisasi Kemampuan Organisasi
Sumber dasar dari data tenaga kerja adalah data Sumber Daya
Manusia pada organisasi. Perencana dapat menggunakan inventarisasi ini untuk
menentukan kebutuhan jangka panjang untuk perekrutan, penyeleksian dan
pengembangan sumber daya manusia. Juga informasi tersebut dapat menjadi dasar
untuk menentukan kemampuan tambahan yang diperlukan tenaga kerja masa mendatang
yang mungkin belum diperlukan pada saat ini.
Komponen Inventarisasi Kemampuan
Organisasi sering kali terdiri dari:
a.
Demografi
tenaga kerja secara individu ( umur, masa kerja di organisasi, masa kerja pada
jenis tugas yang sekarang).
b.
Kemajuan
karier secara individu penanggung tugas, waktu yang diperlukan untuk setiap jenis
tugas, promosi atau perbahan ke tugas lain, tingkat upah).
c.
Data
kinerja secara individu ( penyerlesaian pekerjaan, perkembangan pada
keahliannya)
Ketiga informasi diatas dapat
diperluas meliputi:
a.
Pendidikan
dan pelatihan
b.
Mobilitas
dan letak geografis yang diinginkan
c.
Bakat,
kemampuan dan keinginan yang spesifik
d.
Bidang
yang diminati dan tingkat promosi didalam perusahaan
e.
Tingkat
kemampuan untuk promosi
f.
Pensiun
yang diharapkan
Informasi yang telah diperoleh dari hasil Audit SDM dan
inventarisasi kemampuan organisasi SDM diatas lalu dikonversikan ke dalam:
1. Sistem Informasi SDM (SISDM)
SISDM adalah sistem integrasi yang
dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan SDM.
Tujuan SISDM
a.
Meningkatkan
efisiensi data tenaga kerja dimana SDM dikumpulkan
b.
Lebih
Strategis dan berhubungan dengan perencanaan SDM.
Kegunaan
SISDM
SISDM
mempunyai banyak kegunaan dalam suatu organisasi, yang paling dasar adalah
otomatisasi dari pembayaran upah dan kegaiatan benefit. Dengan SISDM , pencatatan
waktu tenaga kerja dimasukan kedalam system, dan dimodifikasi disesuaikan pada
setiap individual. Kegunaan umum yang lain dari SISDM adalah kesetaraan
kesempatan bekerja.
Untuk merancang SISDM yang efektif, para ahli menyarankan
untuk menilainya dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan
diperlukan seperti:
a. Informasi apa yang tersedia, dan
informasi apa yang dibutuhkan tentang orang-orang dalam organisasi?
b. Untuk tujuan apa informasi tersebut
akan diberikan?
c. Pada format yang bagaimana seharusnya
output untuk penyesuaian dengan data perusahaan lain?
d. Siapa yang membutuhkan informasi
e. Kapan dan seberapa seringnya
informasi dibutuhkan?
2. Succesion Planning
Merupakan proses HR planner dan operating managers gunakan
untuk mengkonversi informasi mengenai karyawan-karyawan yang ada sekarang
kedalam keputusan-keputusan menyangkut “internal job placements” dimasa yang
akan datang.
2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Analisis lingkungan merupakan proses penelitian terhadap
lingkungan organisasi untuk menentukan kesempatan atau ancaman. Hasil analisis
akan mempengaruhi rencana SDM karena setiap organisasi akan masuk pada pasar
tenaga kerja yang sama yang memasok, juga perusahaan lain.
Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pasokan tenaga kerja antara lain:
a.
Pengaruh
pemerintah
b.
Kondisi
perekonomian
c.
Masalah
kependudukan dan persaingan
d.
Komposisi
tenaga kerja dan pola kerja
D. SEBAB-SEBAB
PERMINTAAN SDM
1. Faktor internal sebagai sebab
permintaan SDM
Faktor internal adalah kondisi
persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam melakukan
operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi perkembangannya
dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan SDM,
yang bersumber dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang
melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM.
Alasan ini terdiri dari:
a.
Faktor
Rencana Strategik dan rencana operasional
b.
Faktor
prediksi produk dan penjualan
c.
Faktor
pembiayaan (cost) SDM
d.
Faktor
pembukaan bisnis baru (pengembangan bisnis)
e.
Faktor
desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
f.
Faktor
keterbukaan dan keikutsertaan manajer
2. Faktor eksternal sebagai sebab
permintaan SDM
Faktor
eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali
perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional,
sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor
eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau alasan
permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Sebab atau alasan
terdiri dari:
a. Faktor Ekonomi Nasional dan
Internasional (Global)
b. Faktor Sosial, Politik dan Hukum
c. Faktor Teknologi
d. Faktor Pasar Tenaga Kerja dan Pesaing
3. Faktor Ketenagakerjaan
Faktor
ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang dan
prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga kerja baru.
Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi SDM
(SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM) sebuah
organisasi/perusahaan.
Beberapa
dari faktor ini adalah:
a. Jumlah,
b. waktu dan kualifikasi SDM yang
pensiun,
c. yang harus dimasukan dalam prediksi
kebutuhan SDM sebagai pekerjaan/jabatan kosong yang harus dicari penggantinya.
d. Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM
yang akan berhenti/keluar dan PHK sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama(KKB)
atau kontrak kerja,
e. yang harus diprediksi calon
penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat, baik yang bersumber
internal maupun eksternal.
KESIMPULAN
Pada akhirnya dari seluruh penjelasan diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa PSDM sangat penting untuk dilakukan karena memungkinkan HRD
menempatkan Staf yang tepat pada saat yang tepat.
Daftar Pustaka:
http://yudhim.blogspot.com/2008/01/perencanaan-sumber-daya-manusia-psdm.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html
herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id/.../perencanaan-sumber-daya-manusia.doc
http://www.anneahira.com/artikel-umum/sumber-daya-manusia.htm
http://www.kjoey.com/2009/07/18/perencanaan-sdm/
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sumber_daya_manusia
http://rajapresentasi.com/2009/08/manfaat-perencanaan-sdm-yang-optimal/
Menurut buku karangan Andrew E. Sikula (1981;145
George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173)
Menurut buku karangan Hani Handoko
0 comments:
Post a Comment