KOMUNIKASI
PEMASARAN ATAU BAURAN PROMOSI
Pernahkah mendenger
kata-kata "Kelezatan Cokelat Belgia dalam Setiap Gigitan Wall’s Magnum Ice
Cream ?
Ya itu adalah iklan
dari salah satu produk PT Unilever yaitu es krim MAGNUM .
Magnum pada awalnya
hanyalah sebuah varian produk dari Wall’s yang ditujukan bagi segmen pasar usia
dewasa dan kalangan menengah, mengingat harganya yang lebih mahal dibanding es
krim pada umumnya
Wall’s juga
sepertinya tidak melakukan inovasi dalam hal rasa dan penampilan Magnum. Produk
ini bisa dibilang ‘terabaikan’, hingga kemunculannya kembali di penghujung
tahun 2010 . Mendadak, iklan Magnum dengan pencitraan ‘sensasi makan es krim
bak putri raja’ dan ‘made of Belgium chocolate’ dengan sukses menyita perhatian
publik di televisi.
Jadi, sebenarnya
apa promosi yang dilakukan Wall’s untuk memasarkan Magnum?
1.
Advertising:
periklanan di tv
untuk iklan produk magnum sendri dalam segi audio/bahasa mereka betul-betul
merancang kata-katanya sangat pas untuk
menarik para peminat dengan menjelaskan ice cream itu terbuat dari bahan-bahan
yang lezat .Dan selanjutnya dalam segi visualnya sangat bagus sekali karena
dalam iklan tersebut mempertunjukan bahwa ice cream tersebut dapat membuat kita
jadi senang dan gembira, sangat bagus untuk menarik para konsumen. Selain itu
Wall’s menggunakan media lain untuk promosi mulai dari Word of Mouth (WOM) atau
promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut, media konvensional seperti
Televisi, juga media baru berupa jejaring sosial Twitter
2.
Sales Promotion:
Magnum memberikan
sampel gratis. Dengan cara ini masyarakat dapat mencicipi produk mereka,
melihat apakah konsumen menyukainya. Ketika konsumen terlihat menyukainya maka
mereka dapat membelinya.
3.
Acara dan pengalaman :
Pembukaan Magnum
Cafe bertujuan untuk memperkenalkan es krim Magnum ke masyarakat di 'rumahnya'
sendiri dan sebagai sebentuk jawaban bagi masyarakat atas antusiasme mereka
menyambut kehadiran es krim Magnum yang fenomenal diharapkan, keberadaan cafe
ini akan menjadi trend baru dimasa depan apalagi Cafe Magnum menjadi pertama
dan satu-satunya Cafe Magnum di dunia. Ini sebuah kebanggaan tersendiri. 15
Januari 2012 PT Unilever Indonesia memutuskan menutup cafe dan menggantinya
dengan kegiatan Magnum Pleasure 365 yang
di selenggarakan pada hari Rabu hingga Minggu, 7-11 Desember 2011 di Atrium
Senayan City Jakarta.
Kegiatan ini yang
menjadi bagian kampanye global PT UNILEVER dalam mempromosikan magnum ini Konse
kali ini lebih mirip seperti mengunjungi museum.Selain akan ada juga busana
rancangan lima desainer ternama, yang dibuat dari cokelat. Hadir juga chocolatier
ternama dari Belgia.
4.
Public relations :
Pemasaran iklan
magnum dapat melalui berbagai media massa seperti iklan di tv,spanduk atau
poster dan lewat internet. Selain itu Magnum juga mengadakan kompetisi seru,
seperti video competition berhadiah voucher belanja senilai Rp 10 juta dan
special shopping spree bersama Brand Ambassador Magnum Marissa Nasution hingga
kompetisi konsep pesta “Crack Your Royal Party with Magnum”yang mewujudkan
pesta impian sang pemenang. Tidak hanya itu pihak media pun dilibatkan dalam
kompetisi “Journalist Feature Writing Contest” yang berhadiah tiket liburan ke
Bali untuk 2 pemenang.
5.
Personal Selling :
Promosi penjualan
Magnum dapat ditemukan dibeberapa supermarket yang belerjasama dengan MAGNUM
seperti memberikan bonus 1 items setiap pembelian 3 items maka Magnum
bekerjasama dengan supermarket untuk promosi ini sampai batas waktu yang di
tentukan. Magnum Cafe juga akan mengadakan beragam aktifitas sebagai ajang
sosialisasi seperti , Beauty Class, Chef Class, Fashion Event, Live Accoustic
Band, Family/Kids Promo dan lain-lain. Disediakan pula Photo Booth bagi anda
yang ingin mengabadikan momen berpose ala bangsawan kerajaan
6.
Pemasaran secara langsung :
Pembukaan Magnum
Cafe juga adalah sebagai marketing tools untuk memperkenalkan magnum ke
konsumen dn menciptakan keinginan konsumen untuk membeli produk tersebut namun
agar ingatan konsumen tetap segar terhadap produk tersebut PT UNILEVER membuat
strategi dengan melangka kan produknya tersebut. Strategi pemasaran inilah yang
lantas membuat es krim Magnum sulit ditemukan. Berita soal kelangkaan Magnum
ini lantas menyebar lewat jejaring sosial. Hasilnya, banyak orang yang
penasaran ingin mencicipi es krim satu ini. pembukaan Magnum Cafe yang terletak
di Grand Indonesia West Mall Lantai 5, penonton yang hadir (sekitar 100-an
orang) terdiri dari unsur media dan blogger sontak bertepuk tangan riuh setelah
terompet yang ditiup seseorang berkostum ala Bangsawan aristokrat “Victorian”
itu mengoyak keheningan. Disaat yang sama dibagikan masing-masing pada tiap
orang, satu buah es krim Magnum untuk dinikmati secara bersama-sama.
KESIMPULAN
Jadi, bisa
disimpulkan bahwa Wall’s dan Unilever selaku perusahaan pemegang brand Magnum
melakukan strategi promosi yang inovatif serta mampu mengikuti perkembangan
teknologi. Promosi yang sifatnya horizontal, bukan lagi vertikal, berhasil
membuktikan bahwa untuk memenangkan persaingan komunikasi promosi bukan lagi dengan menggunakan budget yang
besar, tetapi sekarang bagaimana produsen dapat merebut hati konsumen dan
membangun kepercayaan mereka tehadap produk tersebut. Semoga promosi yang baik
ini diiringi juga dengan kualitas produk sehingga angka penjualannya tetap
stabil
1 comments:
kakak bagus tulisannya ^_^
sumber nya boleh tau dari mana ?
aku mau kutip tulisan kakak buat paper...
Post a Comment